SUMBANGKAN PUISI, KATA MUTIARA, KISAH INSPIRATIF dan MOTIVATIF atau CERITA LUCU ANDA DI SINI

Saturday, August 31, 2013

Kata Mutiara, Inspirasi dan Motivasi

MULAILAH SEKARANG




Jangan takut untuk memulai
Karena dengan memulai kita akan tahu ahir

Apabila kita tidak memulai
Maka sesungguhnya kita sudah bberakhir

By : KPV




Konsep Pertumbuh Anak Pada Usia Infant (0-1 Tahun)

Konsep Pertumbuh Anak Pada Usia Infant (0-1 Tahun)


            Pertumbuahan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Hal ini dapat diukur denagn ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (Centimeter, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (Retensi kalium dn nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 2004: 1)

 1)      Karakter Fisik Pertumbuhan pada usia 0-1 tahun Betz, Cecily, (2002: 538).
Usia 0 sampai 6 bulan
a) Berat badan
(1)Berat badan akan menjadi dua kali lipat pada usia 6 bulan.
(2)Berat badan bayi bertambah kira-kira 0,6 kg per bulan, (2n+8)
b)    Panjang badan
(1)Panjang badan rata-rata saat berumur 6 bulan adalah 65 cm.
(2)Panjang badan meningkat dengan kecepatan 2,5 cm per tahun.
c)    Lingkar kepala
(1)Lingkar kepala mencapai 42,5 cm pada usia 6 bulan.
(2)Lingkar kepala meningkat 1,25 cm per bulan.
Usia 6 sampai 12 bulan
a)    Berat badan
(1) Berat badan menjadi tiga kali lipat pada usia satu tahun.
(2) Perkiraan berat badan pada usia 1 tahun adalah 10 kg
(3) Bayi menambah berat badanya 0,45 kg per bulan.
b)   Panjang badan
(1)Bagian tubuh yang mengalami pertumbuhan terpesat ialah badan.
(2)Bayi bertumbuh 1,25 cm per bulan.
(3)Panjang badan total meningkat 50% pada usia 1 tahun
c)    Lingkar kepala
(1)Lingkar kepala meningakat 0,6 cm per bulan

(2)Lingkar kepala pada usia 1 tahun adalah 50 cm.

DAFTAR PUSTKA
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan  Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto
Betz, Cecily. L, 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik edisi 3; EGC, Jakarta.

Puisi Cinta : Tentang Perasaan

TENTANG PERASAAN



Saat ku tersadar aku masih rindu padanya
Hari demi hari kulewati
bersamanya ialah kekasih yang kita sayangi
Diantara kita saling melengkapi satu sama lain

Positif,,,,
Ya,, aku selalu berfikir positif kepadanya
Aku selalu percaya akan adanya kata rindu dan cinta
Cinta yang mempersatukan antara aku dan dia
Yang aku sayangi dari hatiku yang terdalam
Perasaan ini selalu ungkapkan padanya lewat mimpi

Aku selalu ingin bertemu dengannya
Setiap aku berdoa,,
Selalu aku berdoa untuknya,,
Agar Allah selalu melindungi kami dan,,
Semoga dia benar benar jodohku

Setiap waktu aku selalu teringat padanya
Selalu mengingat apa yang selalu aku inginkan darinya
Di dekatnya aku merasa senang
Selalu begitu saat aku sedih

Terkadang dia selalu menguatkan aku
jadi cinta ini harus dijaga dan saling percaya

By : RAN



Friday, August 30, 2013

Kata Mutiara, Motivasi dan Inspirasi - Hidup Didunia Hanya Sekali

HIDUP DIDUNIA HANYA SEKALI



Hidup ini indah..
Indah apabila kita tau bagaimana cara menjalankan hidup ini..

Ibarat bermain catur,,
Apa bila kmu salah melangkah, maka akan hancur..
Berhati-hatilah daLam menentukan langkah...

Hidup di dunia hanya sekali,,
Ada kehidupan kekal kelak,,,

Pergunakanlah sebaik mungkin sisa hidupmu,,
Jangan terbuai ditempat yang sudah nyaman,,
Tapi bergeraklah untuk mendapatkan kenyamanan yang abadi,,

By : KPV




Thursday, August 29, 2013

Kata Mutiara san Inspirasi : Renungan Sebelum Tidur

RENUNGAN SEBELUM TIDUR



Pernahkah kita merenung sebelum tidur??
Termenung atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan hari ini??
Pernahkah kita menyesali dosa atau kesalahan itu??

Sadarlah sahabat,,,
Bukan kalimat “Nice Dream (Mimpi Indah)” yang kkita butuhkan,,
Tapi do’a sebagai penuntun tidur kita,,
Yakinkah kita tidur dan esok akan terbangun lagi??
Yakinkah kita esok hidup di dunia ini??
Untuk itu berdo’alah sebelum tidur selamanya sahabatku,,

By : KPV




Manajemen Medis dan Pengobatan Epilepsi

MANAJEMEN MEDIS DAN PENGOBATAN EPILEPSI

a.    Farmakoterafi
Beberapa obat antikonvulsif diberikan untuk mengontrol kejang, walaupun mekanisme kerja zat kimia dari obat-obatan tersebut tetapi masih tak diketahui. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk mencapai pengontrolan kejang dan efek samping minimal tetapi medikasi lebih untuk mengontrol dari pada untuk mengobati kejang
Manifestasi toksisitas obat bervariasi, dan system organ tertentu dapat kena pengkajian fisik periodik dan tes lab dilakukan untuk pasien yang mendapat pengobatan yang diketahui mengalami efek hematopoietik, genitorius/efek pada hepar melalui hygiene oral setelah setiap makan, perawatan gigi teratur dan memijit gusi secara teratur penting untuk pasien yang menggunakan fenition (dilantin) untuk mencegah/mengontrol hyperplasia pada gusi.
b.    Pembedahan
Pembedahan untuk epilepsi, pembedahan diindikasikan untuk pasien yang mengalami epilepsi akibat tumor intrakranial, abses, kista, atau adanya anomali vaskuler. Beberapa pasien mengalami gangguan kejang yang tidak berespons terhadap pengobatan, keadaan ini mungkin merupakan proses atrofik fekal sekunder akibat trauma, radang,stroke atau anoksia. Jika kejang berasal dari daerah otak berbatas-tegas yang dapat dieksisi tanpa menimbulkan defisit neurologik berarti, pengangkatan fokus epileptogenik yang menimbulkan kejang sehingga memberikan kontrol dan perbaikan jangka panjang.
Tipe bedah neuro ini dilakukan dengan alat-alat bantu modern, berupa tekhnik bedah mikro, elektroensefalografi dalam, perbaikan iluminasi dan hemostasis, dan pengenalan agens neuropeltanalgesik (droperidol dan fentanil). Tehnik-tehnik ini, dikombinasi dengan infiltrasi local pada insisi kulit kepala, kemampuan ahli bedah syaraf, untuk melakukan pembedahan pasien dalam keadaan sadar dan dapat bekerja sama. Dengan alat uji khusus, seperti elektrokortikal mapping dan respons pasien terhadap stimulus, akan menentukan batasan focus epileptogenik. Beberapa focus epileptogenik abnormal (misalnya daerah otak abnormal) kemudian diangkat.
c. Terapi darurat
1)  Proteksi terhadap anak dan penentuan posisi yang tepat
2)  Kebersihan dan pemeliharaan saluran pernafasan
3)  Pemberian oksigen dan penyedotan faring
4) Terapi keadaan spesifik, misalnya hipoglikemia, hipokalsemia, defisiensi piridoksin
5) Pengendalian kejang dengan terapi antikonvulsan parenteral, misalnya fenobarbiton, diazepam, atau paraldehid.
d. Terapi elektif
1)   Mempertahankan pengendalian terhadap kejang-kejang, misalnya dipropilalaktat (Epilim), fenitoin.
2)   Nasehat dan bimbingan bagi orang tua :
a)    Perawatan selama kejang-kejang
b)   Kebutuhan makan obat secara teratur seperti yang dianjurkan

c)    Jaminan bagi orang tua dengan menjawab setiap pertanyaan mengenai pendidikan anak dan prosfek serta jenis pekerjaan.

DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.    Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.

Pemeriksaan Penunjang Epilepsi

PEMERIKSAAN PENUNJANG EPILEPSI


a.    Pemeriksaan CT scan digunakan untuk mendeteksi lesi pada otak, fokal abnormal, serebro vascular abnormal, dan perubahan degenerative serebral. Pemindaian CT digunakan mendeksi perbedaan kerapatan jaringan yang sering terjadi pada klien dengan epilepsi
b.    Elektroensefalografi (EEG) melengkapi bukti diagnostik dalam proporsi substansial dari pasien epilepsy dan membantu dalam mengklasifikasikan tipe kejang. Kelainan EEG yang sering dijumpai pada penderita epilepsi disebut epileptiform discharge atau epileptiform activity. Kadang-kadang rekaman EEG dapat menentukan focus serta jenis epilepsi, apakah fokal, multifocal, kortikal, subkortikal, misalnya “Petit Mall”. Spasme infantile mempunyai gambaran hipsaritmia. Akan tetapi 8-12% penderita epilepsi mempunyai rekaman EEG yang normal. Gambaran normal EEG pada neonatus biasanya menunjukan gelombang bervoltase lebih rendah dengan frekuensi 3-5 cps, kurang teratur dan sinkron. Pada epilepsi EEG dapat membantu kita menegakan diagnosis serta menentukan jenis serta fokusnya, dengan demikian dapat membantu kita memilh obat yang cocok (misalnya hipsaritmia dengan kortikosteroid, petit mal dengan dilantin, luminal).
c.    Dilakukan pengkajian fisik dan neurologi, hematologi, dan pemeriksaan serologic
d.   Pemeriksaan jasmani meliputi pemeriksaan pediatric dan neurologis dan bisa dikonsulkan kebagian mata, THT, hematologi, endokrinologi, dan pemeriksaan jasmani lain seperti : pemeriksaan tanda-tanda vital, jantung, paru, perut, hati, limpa, anggota gerak lainnya.
e.    Pemeriksaan labolatorium meliputi : Pemeriksaan darah tepi rutin, kadar gula darah dan elektrolit sesuai indikasi, pemeriksaan cairan serebrospinal.  Pemeriksaan cairan cerebrospinal pada anak dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi yang merupakan salah satu penyebab dari epilepsi. Hitung darah lengkap dilakukan pada klien dengan trauma kepala karena dapat terjadi peningkatan atau penurunan yang mencolok pada jumlah hematokrit dan trombosit. Elektrolit seperti Ca total, dan magnesium serum sering kali diperiksa pada saat pertama kali terjadi serangan kejang karena akan terdapat perubahan pada jumlah elektrolit tersebut., uji glukosa biasa dilakukan pada bayi dan anak kecil yang mengalami epilepsi untuk mendeteksi adanya hipoglikemia yang biasanya terjadi.
f.       Pemeriksaan psikologis dan psikiatris (tingkat kecerdasan yang rendah, retradasi mental, gangguan tingkah laku, gangguan emosi, hiperaktif.

g.    Pemeriksaan radiologis, pada foto tengkorak diperhatikan kesimetrisan tulang tengkorak, destruksi tulang, kalsifikasi intrakranium yang abnormal, tanda peninggian tekanan intracranial seperti pelebaran sutura, erosi sela tursika, pneumoensefalografi dan ventrikulografi untuk melihat gambaran system ventrikel, rongga subaraknoid, serta gambaran otak, arteriografi untuk melihat keadaan pembuluh darah otak apakah ada peranjatan, sumbatan, peregangan, anomali pembuluh darah. 

DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta

2.    Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.



Manifestasi Klinik/Gejala Epilepsi

MANIFESTASI KLINIK / GEJALA EPILEPSI    

Manifestasi kejang dapat bermacam-macam dari ringan seperti rasa tidak enak diperut sampai kepada yang berat (kesadaran menghilang disertai kejang tonik klonik), semuanya tergantung kepada sel-sel neuron dalam otak yang terangsang dan sampai berapa luas rangsang ini menjalar.
Kejang diklasifikasikan secara internasional sesuai dengan otak yang terkena diantaranya:
a.    Kejang parsial (hanya mengenai semua bagian otak)
1) Kejang parsial sederhana dimanifestasikan dengan hanya satu jari atau tangan yang bergetar, atau mulut dapat tersentak tak terkontrol, bicara tidak dipahami, pusing, mengalami sinar, bunyi, bau, rasa yang tidak umum atau tidak nyaman.
2)   Kejang parsial komplek yaitu individu tidak dapat bergerak secara automatik tetapi tidak tepat dengan waktu dan tempat, atau mengalami emosi berlebihan yaitu takut, marah, kegirangan, atau peka rangsang
b. Kejang umum (tidak spesifik dan mengenai seluruh otak secara simulant)
1)   Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) melibatkan kedua hemisperium otak, yang menyebabkan kedua sisi tubuh bereaksi. Mungkin ada kekakuan intens pada seluruh tubuh yang diikuti dengan kejang yang bergantian dengan relaksasi dan kontraksi otot, sering lidah tertekan dan klien mengalami inkontinensia urin dan feses setelah 1 dan 2 menit gerakan konvulsif mulai hilang pasien rileks dan mengalami koma dalam, bunyi nafas bising, pada keadaan postikal pasien sulit bangun dan tidur selam berjam-jam banyak pasien mengeluh sakit kepala dan sakit otot
2)   Kejang petit mal, dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun. Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grandmal. Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik. Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak, kepala mengangguk, penderita dapat melepaskan apa yang dipegangnya dapat mengulangi kata-kata

3)   Kejang psikomotor (epilepsi lobus temporalis) relatif jarang pada masa kanak-kanak menyebabkan gangguan perilaku yang mendadak, anak dapat menunjukan ketakutan yang mendadak, gerakan ulang abnormal, seperti gerakan rahang, kedipan atau geletaran mata, bengong, mengatup atau menggapaikan tangan, keadaan mirip mimpi.

DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.    Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.




Siapakah Kita


SIAPAKAH KITA??



Ketika di Tanya “Siapakah Kamu??”
Kebanyakan kita akan menyebutkan “Nama Kita”

Ketika di Tanya “Dari Mana Kamu Berasal??”
Kebanyakan kita akan menyebutkan “Alamat”

Ketika ditanya “Apa Yang Kamu Inginkan??””
Kebanyakan kita menginginkan “Ingin Membahagiakan Orang Tua”

Namun sadarkah kita bahwa jawaban itu SALAH BESAR???

Sesungguhnya “Kita Adalah Makhluk”………..
Sesungguhnya “Kita Berasal” dari………
Sesungguhnya “Yangkita Inginkan” Bertemu……

~~~ALLOH SWT~~~

By : KPV





Tuesday, August 27, 2013

Kata Mutiara, Motivasi dan Inspirasi Tersenyumlah dan Move On


TERSENYUMLAH DAN MOVE ON



Setiap orang pasti pernah mengalami suatu masalah
Kebanyakan dilalui dengan keluh kesah
Namun sadarkah anda jika keluh kesah akan memperberat masalah

Cobalah untuk tersenyum
Karena dengan tersenyum otot syaraf relaksasi, dan
Memberikan rasa tenang

Jadi tersenyumlah, tersenyumlah dan tersenyumlah
Bangkit dan jangan terpuruk

Buatlah solusi untuk menyelesaikan masalah itu
Ada cahaya masa depan yang cerah menanti kita

Bergerak dan bergeraklah,,,
Raihlah cahaya itu dan MOVE ON


By : KPV

Sunday, August 25, 2013

Askep Patofis dan Pathway Epilepsi

PATOFISIOLOGI dan PATHWAY EPILEPSI



       Otak terdiri dari sekian biliun sel neuron yang satu dengan lainnya saling berhubungan. Pada umumnya hubungan antar neuron terjalin dengan pulsa listrik dengan bantuan zat kimia yang secara umum disebut neurotransmitter. Hasil akhir dari komunikasi antar neuron tergantung pada fungsi dasar neuron tersebut. Hasil akhir tersebut berupa pesan dari tubuh dibawa oleh neuron-neuron (sel-sel syaraf) dari otak diartikan dalam bentuk pelepasan energy elektrokimia sepanjang jalan neuron-neuron. Dalam keadaan normal lalu lintas pulsa antar neuron berlangsung dengan baik dan lancar, namun demikian bisa terjadi bahwa sebagian neuron bereaksi secara abnormal. Hal ini misalnya terjadi apabila mekanisme yang mengatur lalu lintas pulsa antar neuron kacau bila braking system dari otak mengalami gangguan. Impuls-impuls ini terjadi dalam bentuk ledakan sewaktu-waktu sebuah sel syaraf yang mempunyai tugas untuk melakukannya. Kadang-kadang sel-sel ini atau kelompok sel terus-menerus memancar setelah tugas selesai. Selama periode pelepasan yang tidak diinginkan, bagian-bagian tubuh dikontrol oleh pesan-pesan sel yang dapat dipindahkan. Hasilnya menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan fungsi direntang dari ringan sampai tidak mampu fisik, dan biasanya menyebabkan ketidaksadaran. Bila hal ini tidak terkontrol, pelepasan abnormal terjadi dengan cepat, dan seseorang dikatakan menuju kearah epilepsy. Gerak-gerakkan fisik yang tidak teratur disebut kejang. Bangkitan epilepsi dicetuskan oleh suatu sumber gaya listrik saran diotak yang dinamakan focus epileptogen. 

Bangkitan epilepsi disebabkan oleh suatu sumber gaya listrik saran di otak yang dinamakan focus epileptogen, yang biasanya diketahui lokasinya tetapi tak selalu diketahui sifatnya. Kejang epileptik juga disebabkan karena transmisi implus yang berlebihan didalam otak yang tidak mengikuti pola normal atau adanya sinkronisasi implus, sinkronisasi bisa terjadi hanya pada sekelompok kecil neuron saja, atau kelompok yang lebih besar, atau malahan meliputi seluruh neuron di otak.

Skema/Perjalanan penyakit  Epilepsi
Faktor predisposisi
 Trauma lahir, aspixya neonatrum, cedera kepala, penyakit infeksi,
keracunan, masalah-masalah sirkulasi gangguan metabolisme
Gangguan pada neuron/sel-sel syaraf
Pelepasan energy elektrokimia
Lepasnya muatan listrik yang berlebih di neuron syaraf pusat
Pelapasan implus abnormal secara mendadak dan berlebihan di otak
Ketidaksinkronan implus
Penurunan kesadaran
Gerakan fisik yang tidak teratur
Kejang epileptik
Epilepsi

(Sumber : Brunner & Suddarth, 2001 : 2204)


DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.    Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.

Penyebab Epilepsi

PENYEBAB/ETIOLOGI EPILEPSI


a. Epilepsi simptomatik
1) Kelainan/lesi pada susunan syaraf pusat misalnya: post trauma kapitis, infeksi susunan syaraf pusat (SSP), gangguan metabolik, malformasi otak congenital, asphixya neonatum, lesi desak ruang, gangguan peredaran darah otak, toksis (alkohol, obat), kelainan neurodegeneratif, trauma lahir, Kelainan degeneratif susunan syaraf pusat
2)  Radang otak, perdarahan otak
3) Gangguan peredaran darah, Hipoksia
4) Anomali congenital, gangguan metabolisme, gangguan elektrolit, demam
5) Reaksi toksis alergis, Keracunan obat, Zat kimia, Jaringan parut
 b. Idiopatik (penyebab tidak diketahui)
1) Meliputi kurang lebih 50% dari penderita epilepsi adalah anak pada umumnya yang mempunyai predisposisi genetik, awitannya pada usia lebih dari 3 tahun Terjadi pada umur beberapa saja, terutama kelompok umur 5-20 tahun
2) Tidak ada kelainan neurology
3) Acap kali ada riwayat epilepsi pada keluarganya
c.    Defek kongenital dan cedera perinatal
1)   Munculnya serangan pada usia bayi/anak-anak
d.   Kelainan metabolik
1)   Terjadi pada umur berapa saja
2)   Komplikasi dari diabetes militus
3)   Ketidakseimbangan elektrolit
4)   Gagal ginjal, uremia
5)   Defesiensi nutrisi
6)   Intoksikasi alkohol atau obat-obatan
e.    Trauma kepala
1)   Terjadi pada umur berapa saja, terutama pada dewasa muda
2)   Terutama pada kontusio serebri
3)   Munculnya serangan biasanya 2 tahun pasca cedera
4)   Bila muncul awal (2 minggu pasca cedera) biasanya tidak menjadi kronis
f.      Tumor dan proses desak ruang lainnya
1)   Terjadi pada umur berapa saja, terutama umur diatas 30 tahun
2)   Pada awalnya berupa serangan parsial
3)   Kemudian berkembang menjadi serangan umum tonik-klonik
4)   Gangguan kardivaskuler
5)   Terutama stroke dan pada lanjut usia
g.    Infeksi
1)   Dapat terjadi pada umur berapa saja
2)   Mungkin bersifat reversible
3)   Dalam bentuk ensefalitis, meningitis, abses
4)   Dapat merupakan akibat dari infeksi berat dibagian lain
5)   Infeksi kronik (sifilis)
6)   Komplikasi dari AIDS
h.    Penyakit degeneratif
1)   Terutama pada lanjut usia

2)   Demensia Alzheimer

DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.      Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.



Askep KTI (Karya Tulis Ilmiah) Epilepsi Pada Anak


APAKAH EPILEPSI ITU??


“Epilepsi adalah gangguan kejang kronis dengan kejang berulang yang terjadi dengan sendirinya, yang membutuhkan pengobatan jangka panjang. Tidak setiap kejang adalah epileptik” (Dona L. Wong. 2003: 576)

Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat yang dikarakteristikan oleh kejang berulang keadaan ini dapat di hubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan dan gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi dan persepsi sehingga epilepsy bukan penyakit tetapi suatu gejala (Brunner & Suddarth, 2001 : 2203).

Dapat disimpulkan bahwa epilepsi adalah kelainan neurologis berupa kejang yang di sebabkan oleh gangguan muatan listrik syaraf pusat


DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.      Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.



Saturday, August 24, 2013

Puisi Cinta : Sebatas Impian

SEBATAS IMPIAN
By: Dewi Fitriani


Aku yang bermimpi dalam kesendirian
Membatasi ruang waktu kehampaan
Ku coba mengatur diri kesepian
Memeluk mimpi dalam keraguan

Aku yang bermimpi dalam ketidakpastian
Mengurai angan seakan melepaskan
Mendekap diri dalam bayangan semalam
Hanya teriakan ku dengar beriringan

Aku yang bermimpi mencoba maju berjalan
Diiringi alunan lagu melodi berjatuhan
Dihilangkan oleh rasukan angan yang tertelan
Dibuai dalam jalinan alam sendirian

Aku yang bermimpi menggapai hati kepiluan
Meraih mimpi pada harapan kepalsuan
Mengurai air mata dari duka kepahitan
Membatasi impian pada jiwa kegelisahan





 
google-site-verification: google249b3350d4d959ab.html