PEMERIKSAAN FISIK EPILEPSI
1)
Keadaan umum
Pada klien dengan epilepsi sewaktu
dilakukan pengkajian, biasanya klien mengalami kejang dan kesadaran compos
mentis. Tanda tanda vital Tidak terdapat kelainan.
2)
Antropometri
Pemeriksaan antropometri ditujukan untuk mengetahui berat badan, dan
tinggi badan. Karena pada penderita apilepsi biasanya ada yang mengalami
retradasi mental sehingga tak jarang tubuh anak tersebut pun mengalami
kelainan, anak dapat menjadi lebih pendek tubuhnya dibandingkan anak-anak
seusianya.
3)
Pemeriksaan umum
a) Kepala
Pengkajian kepala meliputi :
ukuran , kesimetrisan, distribusi rambut dan lingkar kepala. Pada klien dengan
epileapsi biasanya klien mengeluhkan nyeri oleh karena adanya spasme atau
penekanan pada tulang tengkorak akibat peningkatan TIK sewaktu kejang.
b) Mata
Pengkajian
mata meliputi ketajaman penglihatan, gerakan ekstra ocular, kesimetrisan,
penglihatan warna, warna konjungtiva, warna sclera, pupil, reflek cahaya
kornea. Pada klien dengan epilepsi saat terjadi serangan klien biasanya mata
klien cenderung seperti melotot bahkan pada sebagian anak lensa mata dapat
terbalik sehingga pupil tidak Nampak.
c) Hidung
Pengkajian hidung meliputi : fungsi penciuman,
kesimetrisan, amati ukuran dan bentuk, kebersihan dan epitaksis. Pada penderita
epilepsi jarang di temukan kelainan pada
hidung.
d) Mulut
Pengkajian pada mulut meliputi : pemeriksaan bibir
terhadap warna, kelembaban, lesi, gusi, lidah dan dalam palatum terhadap
kelembaban, pendarahan, jumlah gigi dan tonsil. Pada penderita epilepsi
biasanya ditemukan adanya kekakuan pada rahang.
e) Telinga
Pengkajian
pada telinga meliputi: hygiene, kesimetrisan, ketajaman pendengaran.
f) Leher
Pengkajian pada leher meliputi : pemeriksaan gerakan
kepala ROM (Range
Of Motion ), pembengkakan dan
distensi vena. Pada sebagian penderita
epilepsi juga ditemukan kaku kuduk pada leher.
g) Dada
Pengkajian pada dada meliputi :
kesimetrisan, amati jenis pernafasan, amati kedalaman dan regularitas, bunyi nafas
dan bunyi jantung.
h) Abdomen
Pengkajian pada abdomen meliputi : pemeriksaan warna
dan keadaan kulit abdomen, auskultasi
bising usus, perkusi secara sistemik pada semua area abdomen, palpasi dari
kuardan bawah keatas. Pada penderita epilepsi biasanya terdapat adanya spasme
abdomen.
i) Ekstermitas
Atas : pengkajian meliputi : kesimetrisan, antara tangan kanan dan kiri,
kaji kekuatan ektermitas atas dengan menyuruh anak meremas jarinya. Pada
penderita epilepsi biasanya terdapat aktivitas kejang pada ekstermitas
Bawah : pengkajianya meliputi kesimetrisan antara
kaki kanan dan kiri, kaji kekuatan ektermitas bawah. Pada penderita epilepsi
biasanya terdapat aktivitas kejang pada ekstemitas
j) Genetalia
Pengkajian pada genetalia meliputi
; pemeriksaan kulit sekitar daerah anus terhadap kemerahan dan ruam,
pemeriksaan anus terhadap tanda-tanda fisura, hemoroid, polip, atresia ani.
HUBUNGI ADMIN UNTUK FILE LENGKAPNYA
DAFTAR PUSTKA
1.
L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan
Pediatrik, EGC, Jakarta
2.
Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.
3.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto
4.
Betz, Cecily. L, 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik
edisi 3; EGC, Jakarta.
0 comments:
Post a Comment