SUMBANGKAN PUISI, KATA MUTIARA, KISAH INSPIRATIF dan MOTIVATIF atau CERITA LUCU ANDA DI SINI

Thursday, August 29, 2013

Manifestasi Klinik/Gejala Epilepsi

MANIFESTASI KLINIK / GEJALA EPILEPSI    

Manifestasi kejang dapat bermacam-macam dari ringan seperti rasa tidak enak diperut sampai kepada yang berat (kesadaran menghilang disertai kejang tonik klonik), semuanya tergantung kepada sel-sel neuron dalam otak yang terangsang dan sampai berapa luas rangsang ini menjalar.
Kejang diklasifikasikan secara internasional sesuai dengan otak yang terkena diantaranya:
a.    Kejang parsial (hanya mengenai semua bagian otak)
1) Kejang parsial sederhana dimanifestasikan dengan hanya satu jari atau tangan yang bergetar, atau mulut dapat tersentak tak terkontrol, bicara tidak dipahami, pusing, mengalami sinar, bunyi, bau, rasa yang tidak umum atau tidak nyaman.
2)   Kejang parsial komplek yaitu individu tidak dapat bergerak secara automatik tetapi tidak tepat dengan waktu dan tempat, atau mengalami emosi berlebihan yaitu takut, marah, kegirangan, atau peka rangsang
b. Kejang umum (tidak spesifik dan mengenai seluruh otak secara simulant)
1)   Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) melibatkan kedua hemisperium otak, yang menyebabkan kedua sisi tubuh bereaksi. Mungkin ada kekakuan intens pada seluruh tubuh yang diikuti dengan kejang yang bergantian dengan relaksasi dan kontraksi otot, sering lidah tertekan dan klien mengalami inkontinensia urin dan feses setelah 1 dan 2 menit gerakan konvulsif mulai hilang pasien rileks dan mengalami koma dalam, bunyi nafas bising, pada keadaan postikal pasien sulit bangun dan tidur selam berjam-jam banyak pasien mengeluh sakit kepala dan sakit otot
2)   Kejang petit mal, dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun. Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grandmal. Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik. Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak, kepala mengangguk, penderita dapat melepaskan apa yang dipegangnya dapat mengulangi kata-kata

3)   Kejang psikomotor (epilepsi lobus temporalis) relatif jarang pada masa kanak-kanak menyebabkan gangguan perilaku yang mendadak, anak dapat menunjukan ketakutan yang mendadak, gerakan ulang abnormal, seperti gerakan rahang, kedipan atau geletaran mata, bengong, mengatup atau menggapaikan tangan, keadaan mirip mimpi.

DAFTAR PUSTKA
1.      L. Wong. Dona, 2003, Pedoman Medis Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta
2.    Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC. 2001.




0 comments:

Post a Comment

 
google-site-verification: google249b3350d4d959ab.html