Konsep Dasar Penyakit Typhus
Abdominalis
1. Pengertian
Thypus Abdominalis
Typhus
Abdominalis adalah penyakit infeksi akut dengan kelainan atau kerusakan pada
usus halus, yang mempunyai gejala karakteristik adanya panas, nadi lambat dan
gejala-gejala dari perut. (PWT VA : 319)
Typhus adalah
kelompok yang mempunyai hubungan dekat dengan penyakit dan ditularkan melalui
antropoda, yang berbeda dalam intensitas tanda dan gejalanya, beratnya penyakit
dan angka kematiannya : semua kelompok ini ditandai dengan sakit kepala,
menggigil, demam, stupor dan erupsi makular, makopapular, patelial, populo
vesikuler. (Dorland, EGC, 1998)
Demam typhoid
adalah suatu penyakit infeksi pada usus yang menimbulkan gejala sistematik yang
disebabkan oleh salmonella typosa dan a. paratyphi A, B, C yang penularannya
terjadi secara fekal-oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
(Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2, 1982 : 573)
Demam typhoid
dan demam para typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. (Ilmu Penyakit
Dalam, FKUI, 1996 : 435)
2. Penyebab
Thypus Abdominalis
Basil Typhus
yang disebut Salmonella Typhosa, Egherthek Typhosa. Sifat Salmonella atau
morfologi : Gram negatif ukuran 4x 0,5 mikron, tidak berspora, sangat aktif
bergerak, mempunyai flagel panjang, dapat hidup di luar tubuh manusia beberapa
bulan dan bila kondisi kurang baik akan berkembang biak.
3.
Tanda
dan Gejala Thyphus Abdominalis
Selama masa
tunas akan timbul gejala yang disebut gejala prodnormal seperti tidak enak
badan, merasa meriang. Atau demam, pusing, mual, muntah, dll.
Gejala-gejala khas typhoid terjadi
setelah gejala prodnormal :
a.
Panas
terus menerus selama 7 hari.
b.
Brachikardi
c.
Lidah
kotor di tengah, tepi dan ujung lidah merah dan tremor
d.
Samnolen,
apatis, detirium, stupor, koma atau psikosis
e.
Hepatomegali,
splenomegali, meteorismus, nyeri tekan pada hepar
f.
Kadang-kadang
obstipasi atau diare dan mencret
g.
Leucopenia
4. Perangkat
Diagnostik
a.
Pemeriksaan
rutin
Yaitu pemeriksaan sewaktu
pasien masuk rumah sakit dan rutin dilakukan, contoh : urine, feses, HB, AL , HT, dll.
b.
Pemeriksaan
khusus
1)
Gal
kultur/biakan darah
Minggu 1 Kultur darah positif : 90%
Minggu 2 Kultur darah positif : 50%
Minggu 3 Kultur darah positif : 30%
2)
Reaksi
widal
c.
Faeces
kultur
d.
Urine
kultur
e.
Leukosit
5. Penatalaksanaan
Pengobatan terdiri dari tiga bagian :
a.
Tindakan
perawatan
Pasien thypoid perlu
dirawat di rumah sakit untuk isolasi dan pengawasan pengobatan : pasien harus
istirahat total di tempat tidur menimal 7 hari.
b.
Pemberiaan
diet
Pada pasien demam typhoid
selama ini dipakai standar diet DSP I-IV berupa makanan cair sampai padat yang
diberikan secara bertahap, syarat :
1)
Mudah
dicerna, porsi kecil tapi sering
2)
TKTP
3)
Tidak
merangsang
4)
Cukup
gizi, dll.
c.
Obat-obatan
1)
Kloramfenicol
4 x 500 mg peroral
2)
Tiamfenikol
3)
Ampisillin
dan amoxillin 75 – 150 mg/BB
4)
Antipiretik
5)
Kortikosteroid
6)
Septrin
2 x 3 tablet
DAFTAR
PUSTAKA
Dorland, Kamus
Saku Kedokteran, Edisi 25, EGC, Jakarta. 1998.
Ilmu
Penyakit Dalam, Edisi 3, FKUI, Jakarta. 1995.
Lynda
Juall Carpenito, Rencana Keperawatan, Edisi 2, EGC, Jakarta. 1999.
Kapita
Selekta Kedokteran, Edisi 2, FKUI, 1982
Perawatan
V.A, FKPP-SPK se-Jawa Barat,
Bandung, 1957.
Prince,
Sylvia dan Willson, Lorraine M, Patofisiologi, Edisi 4, EGC,
Jakarta. 1994.
0 comments:
Post a Comment