Penatalaksanaan Kedaruratan
Segera setelah cedera, bila dicurigai adanya
fraktur, penting untuk mengimobilisasi bagian tubuh segera sebelum pasien
dipindahkan. Pembidaian yang memadai sangat penting untuk mencegah kerusakan
jaringan lunak oleh fragmen tulang.
Pada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut
steril untuk mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam.
Penatalaksanaan Medis Umum
§ Traksi
§ Reduksi tertutup dengan menggunakan gips
atau fiksasi luar (alat-alat dari logam yang dipasangkan pada tulang dengan
menggunakan pen)
§ Reduksi terbuka dengan memasukkan pen,
skrup, plat, kawat dan jarum.
Prinsip penanganan Fraktur
§ Reduksi Fraktur
Reduksi fraktur (setting tulang) berarti mengembalikan fragmen tulang pada
kesejajarannya dan rotasi anatomis.
§ Imobilisasi Fraktur
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus
diimobilisasi, atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar
sampai terjadi penyatuan.
§ Mempertahankan dan mengembalikan fungsi
Segala upaya diarahkan pada penyembuhan tulang dan
jaringan lunak. Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan.
5. Komplikasi
Komplikasi Awal
§ Syok
§ Sindrom emboli lemak
§ Sindroma Kompartemen
§ Komplikasi
awal lainnya :
Tromboemboli, infeksi (semua fraktur terbuka dianggap mengalami kontaminasi),
koagulasi intravaskuler diseminata (KID).
Komplikasi Lambat :
§ Penyatuan lambat atau tidak ada penyatuan.
§ Nekrosis Avaskuler tulang.
§ Reaksi terhadap alat fiksasi interna.
Ingin Tahu Definisi, Etiologi dan Manifestasi klinis Fraktur???
Klik : Laporan Pendahuluan Fraktur
0 comments:
Post a Comment